Post

Pengantar API Testing (STQA #6)

Pengantar API Testing (STQA #6)

Rangkuman materi “API Testing” dari Kelompok 6.

Apa Itu API Testing?

API Testing adalah proses pengujian yang dilakukan langsung pada Application Programming Interface (API) untuk memastikan API tersebut berfungsi sesuai spesifikasi, menangani skenario dengan benar, dan mengembalikan output yang valid.

Pengujian ini penting untuk:

  • Meningkatkan Keandalan: Mendeteksi bug di logika bisnis sebelum UI dibuat.
  • Menjamin Keamanan: Memastikan API aman dari akses tidak sah.
  • Mengukur Performa: Menguji seberapa baik API menangani beban tinggi.

Anatomi Request dan Response

Pengujian API adalah tentang mengirim request dan memvalidasi response.

Anatomi Request (Permintaan Klien):

  1. Method (HTTP Verb): Aksi yang ingin dilakukan (misal: GET untuk mengambil data, POST untuk membuat data baru, PUT untuk mengubah data, DELETE untuk menghapus data).
  2. URL (Endpoint): Alamat dari sumber daya yang ingin diakses (misal: https://api.example.com/users).
  3. Headers: Informasi tambahan (misal: Tipe Konten, Kunci Autentikasi).
  4. Body: Data yang dikirim (biasanya dalam format JSON), digunakan pada POST atau PUT.

Anatomi Response (Balasan Server):

  1. Status Code: Kode numerik yang menandakan hasil. Contoh umum:
    • 200 OK: Permintaan berhasil.
    • 404 Not Found: Sumber daya tidak ditemukan.
    • 401 Unauthorized: Klien tidak memiliki izin.
    • 500 Internal Server Error: Server mengalamialah.
  2. Body: Data yang dikembalikan oleh server (biasanya dalam format JSON).

Tools API Testing

  • Postman: Alat paling populer, dikenal user-friendly untuk mengirim request dan melihat response.
  • SoapUI: Alat yang lebih enterprise, sangat kuat untuk menguji SOAP API (berbasis XML) dan REST API.
This post is licensed under CC BY 4.0 by the author.