Test Scenario, Case, & Bug Report (STQA #4)
Test Scenario, Case, & Bug Report (STQA #4)
Rangkuman materi “Test Scenario, Test Case, and Bug Report” dari Kelompok 4.
Test Scenario vs Test Case
Dua konsep ini adalah inti dari perencanaan pengujian dan sering tertukar:
- Test Scenario (Apa yang diuji?)
Ini adalah gambaran umum high-level dari fungsionalitas yang akan diuji. Ini menjawab pertanyaan “Apa yang harus saya uji?”.
- Contoh: “Periksa fungsi perhitungan BMI”.
- Test Case (Bagaimana cara mengujinya?)
Ini adalah serangkaian langkah detail, input, dan hasil yang diharapkan untuk mengeksekusi sebuah skenario.
- Contoh: “Masukkan Tinggi=170, Berat=65. Expected Result: Hasil BMI = 22.49”.
Bug Report
Saat Actual Result tidak sama dengan Expected Result, maka ditemukan bug. Bug Report adalah laporan formal untuk mendokumentasikan bug tersebut.
Komponen penting dalam laporan bug meliputi:
- Title: Judul yang jelas dan spesifik (misal: “Perhitungan BMI salah saat…”).
- Steps to Reproduce: Langkah-langkah untuk memunculkan bug kembali.
- Actual Result: Apa yang sebenarnya terjadi (misal: “Hasil BMI = 12.5”).
- Expected Result: Apa yang seharusnya terjadi (misal: “Hasil BMI seharusnya = 20.8”).
- Severity (Tingkat Keparahan): Seberapa besar dampak bug pada sistem.
- Critical: Kegagalan total, data rusak, aplikasi crash.
- Major (High): Fungsionalitas utama tidak berfungsi.
- Minor (Medium): Fungsionalitas non-utama bermasalah atau workaround ada.
- Low: Cacat kosmetik (typo, UI sedikit salah).
- Priority (Prioritas): Seberapa cepat bug ini harus diperbaiki (P1-P4).
This post is licensed under
CC BY 4.0
by the author.
